Laman

Sabtu, 26 Mei 2012

SISTEM PENCERNAKAN MANUSIA


BAB IPENDAHULUANI.1. Latar BelakangReflek sadalah reespon yang tidak berubah terhadap perangsangan yang terjadi diluar kehendak, atau dengan kata lain refleks adalah respon yang terjadi secaraotomatis tanpa usaha sadar.Rangsangan ini merupakan reaksi organisme terhadapperubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar organisme yang melibatkansistem saraf pusat dalam memberikan jembatan (respons) terhadap rangsangan. Adadua jenis refleks, yaitu refleks sederhana atau refleks dasar, yaitu refleksbuilt-in yang tidak perlu dipelajari, misalnya mengedipkan mata jika ada bendaasing yang masuk; dan refleks didapat atau refleks terkondisi, yang terjadiketika belajar dan berlatih, misalnya seorang pianis yang menekan tuts tertentusewaktu melihat suatu di kertas partitur. Jalur – jalur saraf saraf yangberperan dalam pelaksanaan aktivitas refleks dikenal sebagai lengkungrefleks.Lekung refleks ini terdiri dari alat indra, serta saraf aferen satuatau lebih sinapas yang terdapat disusunan saraf pusat atau diganglionsimpatis, saraf everon dan efektor.Cara manusia bertindak dan bereaksi bergantung pada pengolahan neuron yangtersendiri, terorganisasi, dan kompleks.Banyak pola neuron penunjang kehidupan,seperti pola yang mengontrol pernapasan dan sirkulasi, serupa pada semuaindividu.Reseptor adalah suatu struktur khusus yang peka terhadap suatu bentukenergi tertentu dan dapat mengubah bentuk energi menjadi aksi-aksi potensiallistrik atau impuls-impuls saraf.Refleks dapat berupa peningkatan maupun penurunan kegiatan, misalnya kontraksiatau relaksasi otot, kontraksi atau dilatasi pembuluh darah.Dengan adanyakegiatan refleks, tubuh mampu mengadakan reaksi yang cepat terhadap berbagaiperubahan diluar maupun di dalam tubuh disertai adaptasi terhadap perubahan tersebut.Dengandemikian seberapa besar peran system saraf pusat dapat mengatur kehidupanorganisme.Refleks sangat penting untuk pemeriksaan keadaan fisis secara umum,fungsi nervus, dan koordinasi tubuh.Dari refleks atau respon yang diberikanoleh anggota tubuh ketika sesuatu mengenainya dapat diketahui normal tidaknyafungsi dalam tubuh. Oleh karena itu, pelaksanaan praktikum ini sangat pentingagar diketahui bagaimana cara memeriksa refleks fisiologis yang ada padamanusia.I.2. Tujuan Praktikum1. Mempelajari cara-cara pemeriksaan refleks-refleks yang fisiologis padamanusia.2. Melihat ada tidaknya gangguan konduksi impuls pada system saraf.BAB IITINJAUAN PUSTAKAGerak pada umumnya terjadi secarasadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerakrefleks.Untuk terjadi gerak refleks, maka dibutuhkan struktur sebagai berikut :organ sensorik (yang menerima impuls), serabut saraf sensorik (yangmenghantarkan impuls), sumsum tulang belakang (serabut-serabut saraf penghubungmenghantarkan impuls), sel saraf motorik (menerima dan mengalihkan impuls), danorgan motorik (yang melaksanakan gerakan). Gerak refleks merupakan bagian darimekanika pertahanan tubuh yang terjadi jauh lebih cepat dari gerak sadar,misalnya menutup mata pada saat terkena debu, menarik kembali tangan dari bendapanas menyakitkan yang tersentuh tanpa sengaja. Gerak refleks dapat dihambatoleh kemauan sadar ; misalnya, bukan saja tidak menarik tangan dari bendapanas, bahkan dengan sengaja menyentuh permukaan panas. (Evelyn Pearce, 2009 :292)Mekanisme gerak refleks merupakan suatu gerakan yang terjadi secara tiba-tibadiluar kesadaran kita. Refleks fleksor, penarikan kembali tangan secara refleksdari rangsangan yang berbahaya merupakan suatu reaksi perlindungan. Refleks ekstensor(polisinaps) rangsangan dari reseptor perifer yang mulai dari refleksi padaanggota badan dan juga berkaitan dengan ekstensi anggota badan. Gerakan refleksmerupakan bagian dari mekanisme pertahanan tubuh dan terjadi jauh lebih cepatdari gerak sadar misalnya menutup mata pada saat terkena debuUntuk terjadinya gerakan refleks maka dibutuhkan struktur sebagai berikut,organ sensorik yang menerima impuls misalnya kulit. Serabut saraf sensorik yangmenghantarkan impuls tersebut menuju sel-sel ganglion radiks posterior danselanjutnya serabut sel-sel akan melanjutkan impuls danmenghantarkanimpuls-impils menuju substansi pada kornu posterior medula spinalis. Sel sarafmotorik menerka impuls dan menghantarkan impuls-impuls melalui serabut motorik.Kegiatan sistem saraf pusat ditampilkan dalam bentuk kegiatan refleks.Dengankegiatan refleks dimungkinkan terjadi hubungan kerja yang baik dan tepat antaraberbagai organ yang terdapat dalam tubuh manusia dan hubungan dengansekelilingnya.Refleks adalah respon yang tidak berubah terhadap perangsanganyang terjadi diluar kehendak.Rangsangan ini merupakan reaksi organisme terhadapperubahan lingkungan baik didalam maupun diluar organisme yang melibatkansistem saraf pusat dalam maupun memberikan jembatan (respons) terdapatrangsangan. Refleks dapat berupa peningkatan maupun penurunan kegiatan,misalnya kontraksi atau relaksasi otot, kontraksi atau dilatasi pembuluh darah.Dengan adanya kegiatan refleks, tubuh mampu mengadakan reaksi yang cepatterhadap berbagai perubahan diluar maupun didalam tubuh disertai adaptasiterhadap perubahan tersebut.Dengan demikian seberapa besar peran sistem sarafpusat dapat mengukur kehidupan organisme.Proses yang terjadi pada refleks melalui jalan tertentu disebut lengkungrefleks. Komponen-komponen yang dilalui refleks :1. Reseptor rangsangan sensorik yang pekaterhadap suatu rangsangan misalnya kulit2. Neuron aferen (sensoris) yang dapat menghantarkan impuls menuju kesusunansaraf pusat (medula spinalis-batang otak)3. Pusat saraf (pusat sinaps) tempat integrasi masuknya sensorik dan dianalisiskembali ke neuron eferen4. Neuron eferen (motorik) menghantarkan impuls ke perifer5. Alat efektor merupakan tempat terjadinya reaksi yang diwakili oleh suatuserat otot atau kelenjarWalaupun otak dan sum-sum tulang belakang mempunyai materi sama tetapisusunannya berbeda.Pada otak, materi kelabu terletak dibagian luar atau kulitnya dan dibagianputih terletak ditengah. Pada sum-sum tulang belakang bagian tengah berupamateri kelabu berbentuk kupu-kupu,sedangkan pada bagian-bagian korteks jugadapat berupa materi putih.(Syaifuddin,2006 : 214).Unit dasar setiap kegiatan reflex terpadu adalah lengkung reflex. Lengkungreflex ini terdiri dari alat indra, serat saraf aferen, satu atau lebih sinapsyang terdapat di susunan saraf pusat atau di ganglion simpatis, serat sarafeferen, dan efektor. Serat neuron aferen masuk susunan saraf pusat melaluiradiks dorsalis medulla spinalis atau melalui nervus kranialis, sedangkan badanselnya akan terdapat di ganglion-ganglion homolog nervi kranialis atau melaluinervus cranial yang sesuai. Kenyataan radiks dorsalis medulla spinalis bersifatsensorik dan radiks ventralis bersifat motorik dikenal sebagai hokum Bell-Magendie.Kegiatan pada lengkung reflex dimulai di reseptor sensorik, sebagai potensialreseptor yang besarnya sebanding dengan kuat rangsang. Potensial reseptor iniakan membangkitkan potensial aksi yang bersifat gagal atau tuntas, di sarafaferen. Frekuensi potensial aksi yang terbentuk akan sebanding dengan besarnyapotensial generator. Di system saraf pusat (SSP), terjadi lagi respons yangbesarnya sebanding dengan kuat rangsang, berupa potensial eksitasi pascasinaps(Excitatory Postsynaptic Potential=EPSP) dan potesial inhibisi postsinaps(Inhibitory Postsynaptic Potential=IPSP) di hubungan-hubungan saraf (sinaps).Respon yang timbul di serat eferen juga berupa repons yang bersifat gagal atautuntas.Bila potensial aksi ini sampai di efektor, terjadi lagi respons yangbesarnya sebanding dengan kuat rangsang. Bila efektornya berupa otot polos,akan terjadi sumasi respons sehingga dapat mencetuskan potensial aksi di ototpolos. Akan tetapi, di efektor yang berupa otot rangka, respons bertahaptersebut selalu cukup besar untuk mencetuskan potensial aksi yang mampumenghasilkan kontraksi otot. Perlu ditekankan bahwa hubungan antara neuronaferen dan eferen biasanya terdapat di system saraf pusat, dan kegiatan dilengkung reflex ini dapat dimodifikasi oleh berbagai masukan dari neuron lainyang juga bersinaps pada neuron eferen tersebut.Lengkung reflex. Paling sederhana adalah lengkung reflex yang mempunyai satusinaps anatara neuron aferen dan eferen. Lengkung reflex semacam itu dinamakanmonosinaptik, dan reflex yang terjadi disebut reflex monosinaptik. Lengkungreflex yang mempunyai lebih dari satu interneuron antara neuron afern daneferen dinamakan polisanptik, dan jumlah sinapsnya antara 2 sampai beberaparatus. Pada kedua jenis lengkung reflex, terutama pada lengkung reflexpolisinaptik. Kegiatan refleksnya dapat dimodifikasi oleh adanya fasilitasspasial dan temporal, oklusi, efek penggiatan bawah ambang (subliminal fringe),dan oleh berbagai efek lain. (Laurale Sherwood, 2006)Neuron aferen secara langsung bersinaps dengan neuron motorik alfa yangmempersarafi serat-serat ekstrafusal otot yang sama, sehingga terjadi kontraksiotot itu. Refleks regang (stretch reflex) ini berfungsi sebagai mekanisme umpanbalik negative untuk menahan setiap perubahan pasif panjang otot, sehinggapanjang optimal dapat dipertahankan.Contoh klasik reflex regang adalah reflex tendon patella atau knee-jerk reflex.Otot- otot ekstenson lutut adalah kuadriseps femoris, yang membentuk anteriorpaha dan melekat ke tibia (tulang kering) tepat di bawah lutut melalui tendonpatella. Reflex regang yang terjadi menimbulkan kontraksi otot ekstensor ini,sehingga lutut mengalami ekstensi dan mengangkat tungkai bawah dengan cara yangkhas. Reflex patella yang normal mengindikasikan dokter bahwa sejumlah komponensaraf dan otot-gelendong otot, masukan aferen, neuron motorik, keluaran eferentaut neuromuskulus, dan otot itu sendiri-berfungsi normal. Reflex ini jugamengindikasikan adanya keseimbangan antara masukan eksitorik dan inhibitorik keneuron motorik dari pusat-pusat yang lebih tinggi di otak.Tujuan utama reflexregang adalah menahan kecenderungan peregangan pasif otot-otot ekstensor yangditimbulkan oleh gaya gravitasi ketika seseorang berdiri tegak. (William F.Ganong, 2008)Stretch dinamis dan statis Stretch Reflex. Itu refleks regangan dapat dibagimenjadi dua komponen: refleks peregangan dinamis dan reflex regangan statis.Dinamis adalah menimbulkan refleks regangan oleh menimbulkan sinyal dinamisditularkan dari indra utama akhiran dari spindle otot, yang disebabkan olehperegangan cepat atau unstretch. Artinya, ketika tiba-tiba otot diregangkanatau teregang, sinyal kuat ditularkan ke sumsum tulang belakang; ini seketikakuat menyebabkan refleks kontraksi (atau penurunan kontraksi) dari otot yangsama dari sinyal yang berasal. Jadi, fungsi refleks untuk menentang perubahanmendadak pada otot panjang.Refleks regangan yang dinamis berakhir dalam fraksidetik setelah otot telah menggeliat (atau awalnya) untuk panjang baru, tetapikemudian yang lebih lemah statis refleks regangan terus untuk waktu yang lamasetelahnya.Refleks ini diperoleh oleh statis terus-menerus sinyal reseptorditularkan oleh kedua primer dan endings.The sekunder pentingnya pereganganstatis refleks adalah bahwa hal itu menyebabkan tingkat kontraksi otot tetapcukup konstan, kecuali jika sistem saraf seseorang secara spesifik kehendaksebaliknya.(Guyton dan Hall, 2006)Peregangan otoy secara tiba-tiba merangsang “muscule spindle” dan sebaliknyaini menyebabkan refleks kontraksi dari otot yang sama. Karena alasan yangjelas, refleks yang sering disebut suatu refleks regang mempunyai suatukonponen dinamik dan suatu komponen statik. Refleks regang dinamik disebabkanoleh isyarat dinamik yang kuat dari muscle spindle. Refleks regang staticdibangkitkan oleh isyarat kontinu reseptor static yang dihantarkan melaluiujung primer dan sekunder muscle spindle. Refleks regang negatif, bila suatuotot tiba-tiba diperpendek, terjadi efek yang berlawanan. Refleks ini menentangpemendekan otot tersebut dengan cara yang sama seperti refleks regang positifyang menentang pemanjangan otot. (Athur C. Guyton, 2008 : 457)Refleks cahaya pada pupil adalah refleks yang mengontrol diameter pupil,sebagai tanggapan terhadap intensitas (pencahayaan) cahaya yang jatuh padaretina mata.Refleks kornea, juga dikenal sebagai refleks berkedip, adalah tanpasadar kelopak mata berkedip dari yang diperoleh oleh stimulasi (sepertimenyentuh atau benda asing) dari kornea, atau cahaya terang, meskipun bisaakibat dari rangsangan perifer.Harus membangkitkan rangsangan baik secaralangsung dan respons konsensual (tanggapan dari mata sebaliknya). Refleksmengkonsumsi pesat sebesar 0,1 detik. Pemeriksaan refleks kornea merupakanbagian dari beberapa neurologis ujian, khususnya ketika mengevaluasikoma.Kerusakan pada cabang oftalmik (V1) dari saraf kranial ke-5 hasil di absenrefleks kornea ketika mata terkena dirangsang.Refleks biseps tes refleks yangmempelajari fungsi dari refleks C5 busur dan untuk mengurangi refleks C6derajat busur.Tes ini dilakukan dengan menggunakan sebuah tendon palu untukdengan cepat menekan tendon biceps brachii saat melewati kubiti fosa.(http://en.wikipedia.org/wiki/Reflex)BAB IIIMETODE PERCOBAANIII.1. ALAT YANG DIBUTUHKANü Palu perkusiü Lampu Senterü Kapasü JarumIII.2. CARA KERJAa. Refleks kulit perutOrang coba berbaring telentang dengan kedua lengan terletak lurus di sampingbadan. Goreslah kulit daerah abdomen dari lateral kearah umbilicus. Respon yangterjadi berupa kontraksi otot dinding perut.b. Refleks korneaSediakanlah kapas yang digulung menjadi bentuk silinder halus. Orang cobamenggerakkan bola mata ke lateral yaitu dengan melihat ke salah satu sisi tanpamenggerakkan kepala. Sentuhlah dengan hati-hati sisi kontralateral korneadengan kapas.Respon berupa kedipan mata secara cepat.c. Refleks cahayaCahaya senter dijatuhkan pada pupil salah satu mata orang coba.Respons berupakonstriksi pupil holoateral dan kontralateral. Ulangi percobaan pada mata lain.d. Refleks Periost RadialisLengan bawah orang coba setengah difleksikan pada sendi siku dan tangan sedikitdipronasikan.Ketuklah periosteum pada ujung distal os radii.Respons berupafleksi lengan bawah pada siku dan supinasi tangan.e. Refleks Periost UlnarisLengan bawah orang coba setengah difleksikan pada sendi siku dan tangan antarapronasi dan supinasi.Ketuklah pada periost prosessus stiloideus.Respons berupapronasi tangan.f. Stretch Reflex (Muscle Spindle Reflex=Myotatic Reflex)1) Knee Pess Reflex (KPR)Orang coba duduk pada tempat yang agak tinggi sehingga kedua tungkai akantergantung bebas atau orang coba berbaring terlentang dengan fleksi tungkaipada sendi lutut. Ketuklah tendo patella dengan Hammer sehingga terjadiekstensi tungkai disertai kontraksi otot kuadrisips.2) Achilles Pess Reflex (ACR)Tungkai difleksikan pada sendi lutut dan kaki didorsofleksikan.Ketuklah padatendo Achilles, sehingga terjadi plantar fleksi dari kaki dan kontraksi ototgastronemius.3) Refleks bisepsLengan orang coba setengah difleksikan pada sendi siku. Ketuklah pada tendootot biseps yang akan menyebabkan fleksi lengan pada siku dan tampak kontraksiotot biseps.4) Refleks trisepsLengan bawah difleksikan pada sendi siku dan sedikit dipronasikan. Ketuklahpada tendo otot triseps 5 cm di atas siku akan menyebabkan ekstensi lengan dankontraksi otot triseps.5) Withdrawl ReflexLengan orang coba diletakkan di atas meja dalam keadaa ekstensi.Tunggulah padasaat orang coba tidak melihat saudara, tusuklah dengan hati-hati dan cepatkulit lengan dengan jarum suntik steril, sehalus mungkin agar tidak melukaiorang coba.Respons berupa fleksi lengan tersebut menjauhi stimulus.Yang Perlu Diperhatikan:1. Relaksasi sempurna: orang coba harus relaks dengan posisi seenaknya. Bagian(anggota gerak) yang akan diperiksa harus terletak sepasif mungkin (lemas)tanpa ada usaha orang coba untuk mempertahankan posisinya.2. Harus ada ketegangan optimal dari otot yang akan diperiksa. Ini dapatdicapai bila posisi dan letak anggota gerak orang coba diatur dengan baik.3. Pemeriksa mengetukkan Hammer dengan gerakan fleksi pada sendi tangan dengankekuatan yang sama, yang dapat menimbulkan regangan yang cukup.BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANIV.1. Hasil percobaan1. Refleks Kulit perutOrang coba : Tn AProtokol : hasilKulit perut : tidak terjadi reaksiRespon yang terjadi berupa kontraksi otot dinding perut.2. Refleks KorneaOrang coba : Tn AProtokol : hasilKornea : ada kontraksiRespon berupa kedipan mata secara cepat.3. Refleks CahayaOrang coba : Tn AProtokol : hasilCahaya : pupil mengecilRespons berupa konstriksi pupil homolateral dan kontralateral.4. Refleks Perost radialisOrang coba : Tn IProtokol : hasilPeriost radialis : fleksiRespons berupa fleksi lengan bawah pada siku dan supinasi tangan.5. Refleks periostOrang coba : Tn IProtokol : hasilUlnaris : supinasiRespons berupa pronasi tangan.6. Sterecth refleksa. Knee pess refleksProtokol : hasilKnee pess refleks : terjadi ekstensiRespons berupa ekstensi tungkai disertai kontraksi otot kuadriseps.b. AchillesOrang coba : Tn AProtokol : hasilAchilles : dorso fleksiRespons berupa plantar fleksi dari kaki dan kontraksi otot gastroknemius.c. Refleks bisepsOrang coba : Tn AProtokol : hasilBiseps : terjadi fleksiRespons berupa fleksi lengan pada siku dan tampak kontraksi otot biseps.d. Refleks TrisepsOrang coba : Tn AProtokol : hasilTriseps : terjadi ekstensiRespons berupa ekstensi lengan dan kontraksi otot triseps.e. Withdrawl RefleksOrang coba : Tn AProtokol : hasilWithdrawl Refleks : reaksi menjauhi rangsanganRespons berupa fleksi lengan tersebut menjauhi stimulus.IV.2. PembahasanRefleks adalah jawaban motoric atas rangsangan sensorik yang diberikan padakulit atau respon apapun yang terjadi secara otomatis tanpa usaha sadar.Padamanusia, ada dua jenis refleks yaitu refleks fisiologis dan patologis.Refleksfisiologis normal jika terdapat pada manusia, sebaliknya refleks patologisnormal jika tidak terdapat pada manusia.Refleks fisiologisPada pemeriksaan refleks kulit perut orang coba tidak mengalami reaksi,ketikadaerah abdomen di gores. Hal ini disebabkan adanya kelainan pada daerahabdomen.Kulit di daerah abdomen dari lateral ke arah umbilikus digores danrespon yang terjadi berupa kontraksi otot dinding perut. Namun pada oranglanjut usia dan sering hamil, tidak terjadi lagi kontraksi otot dinding perutkarena tonus otot perutnya sudah kendor.Pada refleks kornea atau refleks mengedip, orang coba menggerakkan bola mata kelateral yaitu dengan melihat salah satu sisi tanpa menggerakkan kepala.Kemudian sisi kontralateral kornea orang coba disentuh dengan kapas yang telahdigulung membentuk silinder halus.Respon berupa kedipan mata secaracepat.Sentuhan pada sisi kornea dengan kapa yang berbentuk silinder halus akanmengakibatkan kontraksi secara spontan pada bola. Hal ini disebabkan matatermasuk organ tubuh yang sangat sensitif terhadap benda-benda asingPada percobaan tentang refleks cahaya akan dilihat bagaimana respon pupil mataketika cahaya senter dijatuhkan pada pupil. Ternyata repon yang terjadi berupakontriksi pupil homolateral dan kontralateral. Jalannya impuls cahaya sampaiterjadi kontriksi pupil adalah berasal dari pupil kemudian stimulus diterimaoleh N.Opticus, lalu masuk ke mesencephalon, dan kemudian melanjutkan ke N.Oculomotoris dan sampai ke spingter pupil.Refleks cahay ini juga disebutrefleks pupil.Pada percobaan refleks cahaya, pupil mata mengalamipengecilan.Cahaya yang berlebihan yang masuk kedalam mata membuat pupil matamenjadi kecil.Pada percobaan refleks periost radialis, lengan bawah orang coba difleksikanpada sendi tangan dan sedikit dipronasikan kemudian dilakukan pengetukanperiosteum pada ujung distal os radii.Pada percobaan refleks periost radialisterjadi gerakan fleksi.Hal ini menandakan tangan orang coba normal karenarespons ketika diketuk. Jalannya impuls pada refleks periost radialis yaitudari processus styloideus radialis masuk ke n. radialis kemudian melanjutkan keN. cranialis 6 sampai Thoracalis 1 lalu masuk ke n. ulnaris lalu akanmenggerakkan m. fleksor ulnaris. Respon yang terjadi berupa fleksi lengan bawahpada siku dan supinasi tangan.Pada percobaan refleks perost ulnaris terjadi supunasi dan ini menundakan bahwatangan orang coba normal. Pada percobaan refleks stretuch pada kpr terjadiekstensi yang disertai kontraksi otot kuadriseps, APR terjadi plantar fleksidan kontraksi otot gastroknimius, untuk biseps terjadi fleksi lengan dankontraksi otot biseps dan refleks triseps dan withdrawl refleks mengalamifleksi dan ekstensi pada lengan.Respon dari refleks periost ulnaris berupapronasi tangan. Jalannya impuls saraf berasal dari processus styloideusradialis masuk ke n. radialis kemudian melanjutkan ke N. cranialis 5-6 lalumasuk ke n. radialis lalu akan menggerakkan m. brachioradialis.Bila suatu otot rangka dengan persarafan yang utuh diregangkan akan timbulkontraksi. Respon ini disebut refleks regang. Rangsangannya adalah reganganpada otot, dan responnya berupa kontraksi otot yang diregangkan.Reseptornyaadalah kumparan otot (muscel spindle).Yang termasuk muscle spindle reflex(stretcj reflex) yaitu Knee Pess Reflex (KPR), Achilles Pess Reflex (APR),Refleks Biseps, Refleks Triceps, dan Withdrawl refleks.Pada Knee Pess Reflex(KPR), tendo patella diketuk dengan palu dan respon yang terjadi berupaekstensi tungkai disertai kontraksi otot kuadriseps. Pada Achilles Pess Refleks(APR), tungkai difleksikan pada sendi lutu dan kaki didorsofleksikan.Responyang terjadi ketika tendo Achilles diketuk berupa fleksi dari kaki dankontraksi otot gastroknemius.Ketika dilakukan ketukan pada tendo otot bisepsterjadi respon berupa fleksi lengan pada siku dan supinasi.Sedangkan jika tendootot triseps diketuk, maka respon yang terjadi berupa ekstensi lengan dansupinasi.Untuk mengetahui fungsi nervus, dapat dilakukan beberapa pemeriksaan,misalnya untuk memeriksa nervus IX (nervus glossopharingeus) dapat dilihat padasaat spatula dimasukkan ke dalam mulut, maka akan timbul refleks muntah,sedangkan nervus XII dapat dilakukan pemeriksaan pada lidah, dan beberapanervus dapat diperiksa dengan malihat gerakan bola mata. Nervus penggerak mataantara nervus IV, abduscens, dan oculomotoris.Nervus XI (nervus accesoris)dapat diuji dengan menekan pundak orang coba, jika ada pertahanan, artinyanormal.Respon motorik kasar melibatkan seluruh koordinasi sistem saraf.Responini dapat dilihat saat orang diminta menunjuk anggota secara bergantian. Orangnormal akan menunjuk dengan tepat, sebaliknya orang yang koordinasi sistemsarafnya tidak normal maka dia tidak akan menunjuk dengan tepat.BAB VPENUTUPV.1. KESIMPULANAdapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah sebagaiberikut :1. Kulit perut merupakan daerah abdomen, sehingga jika digoreskan maka akantimbul refleks berupa kontraksi otot dinding perut.2. Apabila sisi kolateral mata disentuh oleh benda asing contohnya sentuhandengan kapas maka terjadi respon berupa kadipan.3. Refleks cahaya berupa kontriksi pupil homolateral dan kontralateral. Dimanajikacahaya berlebihan yang jatuh pada pupil maka mata akan menimbulkan refleksberupa mengecilnyapupil mata.4. Ketukan periosteum pada ujung distal os radial akanmenimbulkan refleks periostradialis berupa fleksi lengan bawah pada siku dan supinasitangan.5. Ketukan pada periost prosessus stilideusakan menghasilkanrefleks periostulnaris berupa pronasi tangan.6. Sterecth refleks berupa :o Knee pess reflex,ketukan pada tendo patella menggunakan hammer akanmenimbulkan refleks berupa ekstensi tungkai yang disertai dengan kontraksiototkuadriseps.o Achilles pess refleks, ketukan pada tendo achiles akan mennimbulkan rerfleksberupa plantar rfleksi dari kaki dan kontraksiotot gastroknemius.o Refleks biseps berupa fleksi lengan pada siku dan kntraksi otot biseps.o Ketukan pada tendo otot triseps diatas siku akan menyebabkan refleks berupagerakan fleksi dalam hal ini berupa ekstensi lengan dan kontraksi otot triseps.o Tusukan pada kulit lengan dengan cepat akan menyebabkan respon berupa gerakanfleksi lengan dan menjauhi stimulusV.2. SARANSebaiknya perlengakapan lab diperbanyak sehingga dalam menjalankan praktikumdapatlebih baik lagi dan jika peralatan lab banyak tentu akan mempermudah dalammelakukan praktikum serta praktikum dapat dilakukan dengan cepat.DAFTAR PUSTAKAGanong, William F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Jakarta : EGCGuyton, Athur C. 2008. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit (HumanPhysiology and Mechanisms of Disease).Jakarta : EGCGuyton dan Hall.2006.Text Book of Medical Phisiology.Jakarta : EGCPearce,Evelyn.2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT.Gtamedia Pustaka UtamaSherwood,Lauralee.2006.Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem.Jakarta :EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wikipedia

Hasil penelusuran

Search